Wednesday 12 June 2013

JKT48 - Kasta dan Usia Sebuah Pembeda?


X – Team – JKT48 Pendatang baru dengan banyak kejutan. Idol Group yang bukan girben hadir di industri permusikan Indonesia dengan membawa sebuah konsep baru yang memang sama sekali belum pernah ada di industri musik Indonesia. Dengan konsepnya yang unik itulah, dengan seketika JKT48 bisa menarik perhatian publik Indonesia, sebuah konsep “Idol That You Can Meet” besutan produser sekaligus pemilik dari 48Family yang sudah mahsyur di Jepang, Yasushi Akimoto. Aki-P(Yasushi Akimoto-sensei –red) yang mendulang sukses di Jepang dengan pembentukan awal dari AKB48 dengan penuh kerja keras serta sebuah “gamble” yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan Sister Group dari AKB48 hingga sampai ke JKT48! Setiap hadirnya  seorang aktor atau aktris atau bahkan sebuah idol, pasti akan diiringi fans serta haters, begitu pula kehadiran JKT48 di Indonesia, meskipun banyak respon positif dari publik, tak sedikit pula yang menganggapinya dengan negatif. Memang suka duka menjadi seorang selebritis seperti itu, terkadang mereka bahagia dengan sambutan hangat para fans, terkadang juga banyak hal yang bisa membuat mereka down.

JKT48 sekarang sudah memiliki fans yang terbilang cukup banyak, disertai dengan haters. Terlepas dari haters itu sendiri, jika kita perbincangkan mengenai fans dari JKT48, sesungguhnya Idol Group ini tidak memiliki panggilan khusus atau singkatan khusus bagi para fans, hanya dengan sebutan JKT48 Fans, sederhana bukan? Dibalik kesederhanaan tersebut kekompakan, serta kehangatan justru terjalin, antara fans dan idolnya dengan begitu eratnya, mengapa hal ini terjadi? Sudah pasti, dengan konsep Idol Group itu. Kehadiran JKT48 di Indonesia ini membawa sebuah kultur jepang, yakni Otaku. Otaku sendiri jika kita artikan, berarti seseorang yang mendukung/menyukai sesuatu dengan sepenuh hati bisa dibilang memiliki arti yang sama dengan fans itu sendiri. Penggunaan Otaku atau para fans sering menyebutnya Wota, mungkin bisa dikategorikan untuk fans yang keadaannya sudah lanjut, bukan sekedar fans biasa. Ada lagi sebutan “sepuh”, meskipun ini sudah jauh dari kultur Jepang itu sendiri, sepuh sering digunakan para fans JKT48 Indonesia yang diperuntukan para fans yang memang sudah lebih lama, dan berpengalaman mengenai dunia Idoling ini. Jika didengar cukup aneh juga ya? Seorang pemuda yang tua juga belum, sudah disebut “sepuh”. Ya begitulah, ada lagi sebutan “Zombie”, wah ini semakin seru aja sebutannya, zombie itu merupakan sebuah mayat hidup yang tidak memiliki pikiran lagi, jika sebutan ini (Zombie –red) digunakan untuk para fans, berarti fans tadi, mungkin sudah dibutakan mata hatinya. Bukan untuk mendukung Idolanya saja, tapi sudah memasuki tahap stalking berlebih, mengejar idolanya, bahkan bisa saja mengobrak abrik privasi Idol, sungguh mengenaskan , Fans “buta” karena Idol! Entah sejak kapan sebutan ini digunakan dan siapalah yang menggembar-gemborkan sebutan ini. Tapi, jika sampai ada fans yang sudah mengalami “Zombie-fication”, kita dapat mencegah hal itu terjadi, karena fans cenderung malu jika kita sebut “Zombie”!

Tiga sebutan diatas sangat sering didengar, tapi dibalik tiga itu ada sebutan lain. Ada sebutan fans karbitan, wow? Fans sekarang bisa dikarbit juga, seperti buah saja? Sebutan ini lebih cenderung diperuntukan untuk para fans baru yang berkelakuan sok tahu. Di JKT48 juga ada yang terkadang membedakan golongan, antara OFC (Official Fans Club –red) dengan para fans biasa yang belum tergabung dalam OFC, meskipun saya sendiri belum pernah menemukan kejadian semacam ini. Maklum lah, saya juga belum sampai theater, tapi saya sering menyimak beberapa Fans Base yang membicarakan hal ini, dikatakan bahwa para OFC lebih suka membentuk kelompok sendiri. Inikah perpecahan? Semoga saja tidak, saya tidak percaya saja karena seharusnya, sesama fans itu solid. Jika memang ada seperti itu, semoga ini tidak menjadi sebuah sistem kasta yang dapat mengganggu kenyamanan para fans, kasihan juga jika ada fans baru yang ingin mengetahui tentang 48Family, tapi para fans yang lebih mengetahui tidak mengarahkan, dan menganggap remeh para fan baru. Di sisi lain, JKT48 itu memiliki banyak fans dari beragam usia, dari muda hingga tua, mereka tetap memiliki sebuah semangat yang sama, yakni mendukung Oshimen mereka dan juga JKT48. Terlepas dari sistem fans yang hampir mirip kasta itu, para fans tidak pernah membandingkan usia, ketika mereka sudah masuk ke euphoria, mereka semua sama, ingin melihat Idolnya mempersembahkan senyum ceria yang menebar semangat.

Dari semua hal tadi, semoga saja perlahan hal yang mirip kasta itu bisa hilang, semua fans itu pada dasarnya sama, menginginkan hal yang terbaik dari Idolanya. Sesungguhnya, para Idol juga mengharapkan kita sebagai fans bisa solid dan selalu bisa mendukung mereka. Kasta atau usia bukanlah penghalang, dari sebutan tadi masih banyak lagi sebutan yang belum saya bahas. Ingatlah, fans itu tidak pernah dibedakan dari golongan mana, usia berapa, dan sekaya apa. Tetapi semua itu sama, kita fans yang selalu mendukun Idola. Sekian dari saya, semoga bisa bermanfaat. Mohon maaf jika ada kesalahan, ini hanya berdasar pengetahuan saya. Keep Support Your Idol! ^o^

0 komentar:

Post a Comment