X – Team – JKT48 Pendatang baru dengan banyak kejutan. Idol Group yang bukan
girben hadir di industri permusikan Indonesia dengan membawa sebuah konsep baru
yang memang sama sekali belum pernah ada di industri musik Indonesia. Dengan
konsepnya yang unik itulah, dengan seketika JKT48 bisa menarik perhatian publik
Indonesia, sebuah konsep “Idol That You Can Meet” besutan produser sekaligus
pemilik dari 48Family yang sudah mahsyur di Jepang, Yasushi Akimoto. Aki-P(Yasushi
Akimoto-sensei –red) yang mendulang sukses di Jepang dengan pembentukan awal
dari AKB48 dengan penuh kerja keras serta sebuah “gamble” yang kemudian
dilanjutkan dengan pembentukan Sister Group dari AKB48 hingga sampai ke JKT48!
Setiap hadirnya seorang aktor atau
aktris atau bahkan sebuah idol, pasti akan diiringi fans serta haters, begitu
pula kehadiran JKT48 di Indonesia, meskipun banyak respon positif dari publik,
tak sedikit pula yang menganggapinya dengan negatif. Memang suka duka menjadi
seorang selebritis seperti itu, terkadang mereka bahagia dengan sambutan hangat
para fans, terkadang juga banyak hal yang bisa membuat mereka down.
JKT48
sekarang sudah memiliki fans yang terbilang cukup banyak, disertai dengan
haters. Terlepas dari haters itu sendiri, jika kita perbincangkan mengenai fans
dari JKT48, sesungguhnya Idol Group ini tidak memiliki panggilan khusus atau
singkatan khusus bagi para fans, hanya dengan sebutan JKT48 Fans, sederhana
bukan? Dibalik kesederhanaan tersebut kekompakan, serta kehangatan justru
terjalin, antara fans dan idolnya dengan begitu eratnya, mengapa hal ini
terjadi? Sudah pasti, dengan konsep Idol Group itu. Kehadiran JKT48 di
Indonesia ini membawa sebuah kultur jepang, yakni Otaku. Otaku sendiri jika
kita artikan, berarti seseorang yang mendukung/menyukai sesuatu dengan sepenuh
hati bisa dibilang memiliki arti yang sama dengan fans itu sendiri. Penggunaan
Otaku atau para fans sering menyebutnya Wota, mungkin bisa dikategorikan untuk
fans yang keadaannya sudah lanjut, bukan sekedar fans biasa. Ada lagi sebutan “sepuh”,
meskipun ini sudah jauh dari kultur Jepang itu sendiri, sepuh sering digunakan
para fans JKT48 Indonesia yang diperuntukan para fans yang memang sudah lebih
lama, dan berpengalaman mengenai dunia Idoling ini. Jika didengar cukup aneh
juga ya? Seorang pemuda yang tua juga belum, sudah disebut “sepuh”. Ya
begitulah, ada lagi sebutan “Zombie”, wah ini semakin seru aja sebutannya,
zombie itu merupakan sebuah mayat hidup yang tidak memiliki pikiran lagi, jika
sebutan ini (Zombie –red) digunakan untuk para fans, berarti fans tadi, mungkin
sudah dibutakan mata hatinya. Bukan untuk mendukung Idolanya saja, tapi sudah
memasuki tahap stalking berlebih, mengejar idolanya, bahkan bisa saja mengobrak
abrik privasi Idol, sungguh mengenaskan , Fans “buta” karena Idol! Entah sejak
kapan sebutan ini digunakan dan siapalah yang menggembar-gemborkan sebutan ini.
Tapi, jika sampai ada fans yang sudah mengalami “Zombie-fication”, kita dapat
mencegah hal itu terjadi, karena fans cenderung malu jika kita sebut “Zombie”!
Tiga sebutan
diatas sangat sering didengar, tapi dibalik tiga itu ada sebutan lain. Ada
sebutan fans karbitan, wow? Fans sekarang bisa dikarbit juga, seperti buah
saja? Sebutan ini lebih cenderung diperuntukan untuk para fans baru yang
berkelakuan sok tahu. Di JKT48 juga ada yang terkadang membedakan golongan,
antara OFC (Official Fans Club –red) dengan para fans biasa yang belum
tergabung dalam OFC, meskipun saya sendiri belum pernah menemukan kejadian semacam
ini. Maklum lah, saya juga belum sampai theater, tapi saya sering menyimak
beberapa Fans Base yang membicarakan hal ini, dikatakan bahwa para OFC lebih
suka membentuk kelompok sendiri. Inikah perpecahan? Semoga saja tidak, saya
tidak percaya saja karena seharusnya, sesama fans itu solid. Jika memang ada
seperti itu, semoga ini tidak menjadi sebuah sistem kasta yang dapat mengganggu
kenyamanan para fans, kasihan juga jika ada fans baru yang ingin mengetahui
tentang 48Family, tapi para fans yang lebih mengetahui tidak mengarahkan, dan
menganggap remeh para fan baru. Di sisi lain, JKT48 itu memiliki banyak fans
dari beragam usia, dari muda hingga tua, mereka tetap memiliki sebuah semangat
yang sama, yakni mendukung Oshimen mereka dan juga JKT48. Terlepas dari sistem
fans yang hampir mirip kasta itu, para fans tidak pernah membandingkan usia,
ketika mereka sudah masuk ke euphoria, mereka semua sama, ingin melihat Idolnya
mempersembahkan senyum ceria yang menebar semangat.
Dari semua
hal tadi, semoga saja perlahan hal yang mirip kasta itu bisa hilang, semua fans
itu pada dasarnya sama, menginginkan hal yang terbaik dari Idolanya. Sesungguhnya,
para Idol juga mengharapkan kita sebagai fans bisa solid dan selalu bisa
mendukung mereka. Kasta atau usia bukanlah penghalang, dari sebutan tadi masih
banyak lagi sebutan yang belum saya bahas. Ingatlah, fans itu tidak pernah
dibedakan dari golongan mana, usia berapa, dan sekaya apa. Tetapi semua itu
sama, kita fans yang selalu mendukun Idola. Sekian dari saya, semoga bisa
bermanfaat. Mohon maaf jika ada kesalahan, ini hanya berdasar pengetahuan saya. Keep Support Your Idol! ^o^
0 komentar:
Post a Comment